== Welcome ==

This blog 's nothing but the author's thoughts and private life, composed into text.

WARNING

contains harsh words sometimes

Hi ^^

Please read the warning before proceed

This blog Contains:


35% Life rant
60% Fangirling
5% Getting upset and swearing

Well.. Life goes up and down, doesn't it? So be careful while reading the posts!

To Love the Imperfect (10)

Bodohkah aku ini. Jelas, aku bodoh
Tak usah ditanya
Aku memukulkan tinjuku ke tembok

bodoh sial aku.. bodoh sekali

Lelah mengeluh aku terduduk, bersandar lemas pada tembok sambil memegangi kepalaku
Apa yang kupikirkan? Apa? Kenapa aku sampai harus memutus hubunganku dengan Shin hanya gara - gara uang? atau simpati yang nggak kuinginkan?

Bodoh...

Mataku terasa berat dan tanpa sadar aku jatuh tetidur di sana.

===

1 hari sebelum festival budaya
Aku melihat sekolah sudah hampir selesai dihias di sana - sini. Penuh dengan kertas dan pita pita, pamflet, orang - orang yang berjalan keluar masuk kelas, mengurus hal - hal untuk mempersiapkan kelas mereka. 
Suasana gugur di bulan Oktober juga mendukung keceriaan di sekolah, meski dingin tapi pohon di sekitar sekolah tampak indah, dengan daun - daun yang berwarna kuning keemasan atau merah menggantung di cabang - cabangnya.

Namun kali ini semua itu tidak tampak di mataku. Hatiku kosong. Sebaliknya, pikiranku penuh. Aku nggak ingin melakukan apa - apa, namun terus berjalan gontai ke arah kelas. Kenapa ini harus terjadi? pikirku berkali - kali, dan banyak pikiran lain yang merasuk ke dalam kepalaku, membuatku semakin lelah.
Aku sampai di depan kelas 3C. Kupandangi pintu kelas, tidak yakin bagaimana harus menghadapi hari ini.
Atau lebih tepatnya tidak yakin bagaimana bertemu dengan Shin.

Umm.. haruskah aku minta maaf. Bagaimanapun juga aku yang salah kan. Tapi gimana.. aku takut..

..?

Apa yang aku takutkan sebenarnya? pikirku terdiam
Jauh di dalam pikiranku aku tidak ingin mengakui, kalau aku takut hubunganku dengan Shin nggak akan kembali lagi.
Mungkin kami akan lebih parah daripada sebelum kami berte-

"Aa.." aku tercekat, kaget karena pintu di depanku terbuka tiba - tiba
"Mizuki san?"
Aku terpaku. Di depanku berdiri sosok yang telah membuatku terus memikirkan tentangnya selama berjam -jam.
Shin .. Kogami
Dan dia .. kembali memanggil dengan nama keluargaku lagi, nama yang sebenarnya kubenci.
Aku  merasakan ada rasa sakit yang mendesak dadaku
"Permisi aku harus ke ruang organisasi siswa" katanya sambil melewatiku

.....

Hening. 
Sakit.
Aku masih memandang di tempatnya tadi berdiri sambil menyesal, benar - benar menyesal
kenapa rasa sakit ini harus ada? aku benci sekali
Apalagi aku nggak tahu apa perasaan ini, begitu mengganggu
Melihat sosoknya berlalu meninggalkanku tanpa mengatakan apa - apa untukku, aku merasa...
kosong..


Kulangkahkan kakiku menuju meja di belakang kelas. Semuanya sedang sibuk, meski mereka juga menyempatkan diri menyapaku. Kubalas sapaan mereka sambil tersenyum masam. Susah tersenyum kalau hatimu merasakan sebaliknya.
Aku meletakan tasku dan memandang meja yang kosong di sebelahku. Mendadak aku ingin menyentuh meja itu. Dingin, tidak hangat seperti kalau ada Shin.
Sebenarnya perasaan apa yang kurasakan ini?

===

Ukhh
Karena tertekan terus diam di kelas aku berjalan - jalan mengelilingi sekolah sambil terus mengingat - ingat apa yang telah kualami belakangan.
Perceraian, geng motor, rally, kecelakaan, ditinggal teman - teman, lumpuh, diputuskan pacar, dan..
bertemu Shin

Semuanya tetap mengarah pada akhir yang sama
Sakit hati. Kesedihan..

"Terima kasih atas bantuannya Kogami-Senpai" sebuah suara terdengar dari ruangan di belakangku
Kogami? Dan ruang di belakangku berarti.. ruang organisasi siswa.
Aku merapatkan diriku ke tembok di dekat ruangan itu.
Kogami keluar dari ruangan sambil membawa setumpuk kertas. Di sekitarnya ada beberapa siswi kelas 2 yang mengobrol dengannya.

"Bukan masalah" katanya sambil tersenyum
Aku terkejut. Senyum itu. Padahal tadi dia menyapaku dengan ekspresi yang sangat datar.
Tunggu, itu nggak ada hubungannya denganku kan

"Senpai memang sangat baik" siswi yang lain menimpali
"Mohon bantuannya untuk menjaga stan organisasi besok ya"
"Terima kasih ya Senpai"
"Ah, dan jangan lupa datang ke stan kelas kami kalau ada waktu"
"Kelas 2E di dekat tangga lantai 2, kami buka cafe"

Shin mengangguk mengiyakan sambil kembali tersenyum kemudian berjalan melewati para gadis itu. 
Aku bisa mendengar bagaimana mereka histeris, mengatakan pada satu sama lain betapa keren dan gentlenya Shin kemudian disusul dengan canda tawa, masing - masing berdebat siapa yang cocok jadi pacarnya dan sebaliknya.

Aku masih mengamati mereka dari kejauhan ketika seseorang menyentuh bahuku. Dan ketika menoleh, aku mendapati sesosok gadis berambut panjang dan berparas cantik yang tersenyum manis padaku.

Marika Ichinose


No comments:

Post a Comment