== Welcome ==

This blog 's nothing but the author's thoughts and private life, composed into text.

WARNING

contains harsh words sometimes

Hi ^^

Please read the warning before proceed

This blog Contains:


35% Life rant
60% Fangirling
5% Getting upset and swearing

Well.. Life goes up and down, doesn't it? So be careful while reading the posts!

To Love the Imperfect (4) side C

===

"Tentu saja boleh. Apalagi kamu sudah menemaniku naik Merry go round"
"Kalau begitu, ayo kita naik Ferris Wheel"

Sebenarnya naik Ferris Wheel di jam seperti ini sangat nanggung, karena matahari masih belum turun. Karena itu kami nggak akan menemui pemandangan sunset.
Tapi entah kenapa, aku ingin sekali mengakhiri kegiatan ini dengan naik Ferris Wheel

"Umm tidakkah kamu berpikir 2 cowok naik ferris wheel terasa aneh"
"Aah Kogami kun, berhenti berpikir aneh atau tidak.. Hidupmu jadi nggak seru tuh. Lagian di sini juga hanya ada anak dari sekolah kita, ingat?"

Ferris Wheel mulai berputar perlahan. Aku merasa seakan kami terbang perlahan dalam keheningan. Saat ini, apa yang sedang kau pikirkan, Kogami kun, pikirku.
"Aku pernah naik Ferris Wheel berdua dengan pacarku" tiba - tiba aku mengucapkan sesuatu yang nggak jelas.
Kenapa?
Kenapa tiba - tiba aku bicara yang seharusnya Kogami kun nggak usah tahu?
Kogami memandangku
"Kamu punya pacar?"
"Mantan" ujarku tersenyum pahit.
"Oh."
"Hubungan kami nggak berjalan baik kau tahu" kataku lirih sambil melihat ke bawah "Mungkin karena dulu aku berandalan"
"Kayaknya dia akan jadi orang pertama dan terakhir yang pacaran denganku"
Kenapa aku menceritakan hal ini padanya?

Kami terus duduk dalam diam sambil memandangi kota yang semakin mengecil di bawah kami
"Haha aku pikir kamu playboy" sahut Kogami
"Bercanda ah.. begini - begini aku nggak terlalu tertarik menjalin hubungan serius.. Itu merepotkan"

Kami sampai di puncak Ferris Wheel
"Jangan bilang kamu nggak pernah naik Ferris Wheel Kogami kun?"
"Pernah, walau hanya 2 - 3 kali. Itupun saat aku masih kecil sekali.. jadi nggak ingat"
"Ditambah denganku jadi 4 kali kan?"
"Kurasa ya.. wa.. waah"
Ia memandang takjub ke bawah
"Lihat Mizuki san, lihat kesini" katanya sambil melambaikan tangan
Aku mendekat ke arahnya dan mengerjapkan mata

Hebaat! Kota ini terlihat kecil dan luas sekali.
Begitu tinggi!
Bahkan kami bisa melihat gunung - gunung di bawah dan matahari yang mulai turun.
Padahal.. aku nggak menyangka akan menyaksikan pemandangan seperti ini. Indahnyaa

Setelah puas mengamati kota dari ketinggian, aku berniat kembali ke tempatku
"Mizuki san" panggilnya "duduklah di sini"
"Eh? Tapi nanti sempit"
"Sudahlah, sekalian saja. Bukannya kamu sudah jauh - jauh ke sini?"
Nggak jauh tahu, hanya beberapa meter saja. Itupun karena kamu yang memanggilku
Aku duduk di sebelahnya, merasakan lengannya bersentuhan dengan lenganku.
Lagi - lagi terasa hangat.
Dan kami kembali sibuk dengan pikiran masing -masing, di tempat yang sempit ini.

"Mizuki san" ia menoleh padaku 
"Boleh kupanggil Takuya.. kun?"
Aku memandanginya dan merasakan mukaku panas. Kenapa?
Kenapa aku begitu senang hanya karena dipanggil dengan nama depan?
Bukannya orang tua dan mantan pacarku dulu juga memanggilku begitu?
Kenapa?
"Te.. tentu saja.. boleh.." kataku gugup "Aku juga boleh memanggilmu Shin?"
"Itu lebih baik" katanya sambil tersenyum.
Aku menyadari senyuman itu, diterpa cahaya matahari di ketinggian, terlihat manis.

===

"Semuanya sudah masuk di bus, sekarang mari kita mulai perjalanan pulang!" Guruku menyerukan.
Hari yang melelahkan, tapi juga menyenangkan.
Sebagian teman - temanku mengobrol , bersenda gurau dan menyanyi. 
Ada juga yang sudah tidur.

Puk
Kepala Kogami jatuh di bahuku. 
Kogami.. bukan. Shin, kamu kelelahan ya
Aku menguap
Ya, aku juga, kataku dalam hati, membiarkan diriku terlelap seraya merasakan kehangatan Shin di bahuku.

===

bersambung

No comments:

Post a Comment