== Welcome ==

This blog 's nothing but the author's thoughts and private life, composed into text.

WARNING

contains harsh words sometimes

Hi ^^

Please read the warning before proceed

This blog Contains:


35% Life rant
60% Fangirling
5% Getting upset and swearing

Well.. Life goes up and down, doesn't it? So be careful while reading the posts!

To Love the Imperfect (5)

Aaah sebentar lagi ujian tengah semester..
Seminggu lagi...
Aku memandang ke luar jendela kelas dengan malas.
Tapi aku sudah bertekad akan belajar dengan baik tahun ini.
Karena itulah.. aku..!!

"Ketua kelas!"
"Ajari kami dongg"
"Ada soal yang mau kutanyakaan"
"Nanti pulang bisa ajari kami nggak?"

Apaa? Ya ampun.. harapanku satu - satunya! Shin!
Ng.. Nggak boleh! Kenapa aku jadi berharap diajari olehnya? Aku harus bisa belajar sendiri..
"Takuya kun"
Aku terlonjak karena nama depanku dipanggil.. lagi - lagi..
"Ada apa, Shin?"
"Kalau ingin kuajari, kamu bisa langsung bertanya padaku"
"U.. umm, terima kasih" jawabku
"Kamu bilang kita nggak boleh bohong pada perasaan sendiri kan" katanya sambil merapikan buku
"Kapanpun kamu butuh, kamu bisa bilang padaku"

===

Sejak hari itu, kami berdua selalu sibuk.
Selalu ada saja yang meminta Shin untuk mengajari pelajaran.
Akupun harus memperbanyak shift di pekerjaan paruh waktuku, supaya aku bisa lebih konsentrasi saat ujian nanti.
Ini berat dan melelahkan.
Aku belum belajar apapun.
Aku ingin menemui Shin dan minta tolong, tapi kami nggak pernah bisa bertemu.
Aku selalu pulang dari pekerjaanku malam hari, di siang hari saat istirahat pun dia selalu tidak ada di kelas..

!!
Kenapa aku seperti.. mencari sosoknya?
Benarkah?
Apa aku berharap bisa berbicara dengan Shin seperti sebelum ini?
Seperti saat di rumah sakit atau di taman hiburan?
Apa ini? Aneh, aneh
Aku menggelengkan kepalaku
Pasti.. aku kelelahan, pikirku sambil melangkah pulang

Tinggal 3 hari sebelum hari ujian tengah semester. Dengan ini hari sekolah berakhir, karena besok adalah weekend.
Aku lelah. Syukurlah shiftku sudah terpenuhi.
Aku.. harus belajar, pikirku sambil menuju ke perpustakaan

Perpustakaan sudah sepi. Tentu saja, pasti semuanya cepat - cepat pulang untuk belajar.
Biarlah, aku akan belajar di perpustakaan.
Kubuka buku catatanku.
Satu lembar, Dua lembar.
Nggak masuk!
Kenapa aku nggak bisa konsentrasi? Apa yang mengganggu pikiranku?

Nggak! Nggak! Aku harus konsentrasi!
Tinggal 3 hari lagi sebelum ujian dan aku harus memperbaiki nilaiku di tahun - tahun yang lalu.
Tapi..
Mungkin aku kelelahan..

Shin..

"Takuya kun"
Shin? Mimpi? Tapi suara ini.. begitu nyata..
"Takuya.. kun"
Hah!
Aku mendapati diriku terbangun dengan tangan Shin yang ditelungkupkan di kepalaku.
Kehangatan yang seperti biasa..
Kehangatan yang.. mungkin belakangan ini.. kurindukan
"A.. anu" Aku mengusap mataku "kenapa disini, Shin?"
"Aku.." katanya sambil menunduk "mencarimu"
Eh?
"A.. aku mencarimu, Takuya kun" sambarnya "Aku panik tahu karena belakangan kamu terlihat lelah sekali. Apalagi kamu pasti belum belajar apapun. Mungkin aku bisa membantumu"
Shin..
"Sebenarnya aku nggak mau membangunkanmu, habis kamu tertidur pulas sekali" katanya sambil tersenyum "tapi perpustakaan sudah mau ditutup"
Ah. Aku melihat ke arah jam. Sudah 2 jam aku tertidur?

Kami terus berjalan hingga gerbang sekolah.
"Apa kamu mau belajar di suatu tempat malam ini?"
"Ah maaf, mungkin nggak bisa.. aku kelelahan"
"Oh, baiklah. Beristirahatlah, jangan sampai kamu jatuh sakit dan nggak bisa ikut ujian. Jangan ragu - ragu untuk bertanya kalau butuh. Kamu sudah punya nomor emailku, kan?"
"Lagi - lagi kau bertindak seperti ibuku" kataku sambil tertawa
Lebih baik malah.

Sesaat kami berpandangan
"Takuya kun, mendekatlah" katanya
"Eh.. baiklah"
Tiba tiba ia mengulurkan tangannya dan menarikku mendekat.
De.. dekat sekali! Tunggu, Shin, kau mau apa?!
Ja.. jangan jangan
Jantungku berdebar kencang
Aku memejamkan mataku


Tuk
Ng? kubuka mataku perlahan
Barusan.. ia menempelkan dahinya ke dahiku
Eh kenapa? Aku kan nggak sakit?
Atau dia mengira aku sakit karena kelelahan?
"Oleh - oleh"
Haaa???
"Kamu terlihat serius sekali! Bisa - bisa kamu stress tahu! Ayo semangatlah! Mana dirimu yang sangat bebas itu?" tanya Shin
"Eh ngg.."
"Baiklah, aku nggak akan menahanmu lebih lama. Aku pun mau refreshing sebelum kembali belajar" ia meregangkan tangannya "belajar terus itu melelahkan"
"Tentu saja, ketua. Kalau belajar nggak melelahkan pasti hari Minggu pun aku masuk sekolah"
"Sudah jangan bohong dan pulang saja"
Aku melambaikan tangan padanya dan berjalan pulang.

Dahiku.. masih terasa panas..
Aku meraba dahiku. Demam?
Bukan, ini.. 
Rasa hangat ini..
Aku kenapa..

bersambung




No comments:

Post a Comment