*for line giveaway event held by RetK Shop & Chanyeolique
Contains ChanBaek but not in romantic relationship.
Genre : Friendship, Hurt and Comfort
(Agak dipaksa) Oneshot
Summary : Chanyeol berharap ada member di EXO yang bisa kekuatan exodus dan ternyata Baekhyun bisa melakukannya. Awalnya memang menyenangkan tapi seiring kekuatan yang besar, datang konsekuensi yang setimpal.
The Unordinary Light
"Chanyeol,
aku tidur duluan ya"
Aku
melihat sosok mungil Baekhyun yang meringkuk di dalam selimut di sebelahku
"Oh
oke" jawabku "tidurlah. Besok jadwal kita juga padat dan kau pasti
sudah kelelahan"
"Hahaha..
bukannya tiap hari memang seperti ini?" ujarnya lirih sebelum kemudian
jatuh tertidur.
Kata -
katanya membuatku berpikir. Memang hari - hari kita sebagai EXO selalu padat.
Jadwal latihan, shooting, latihan vocal, rekaman.. dan masih banyak lagi. Itu
memang bukan kegiatan yang biasa untuk kebanyakan orang tapi buatku..
kadang rutinitas seperti itu melelahkan.
...daripada
dibilang melelahkan, mungkin aku bosan?
Aku
melihat ke arah jendela kamar. Mungkin aku mengharapkan sesuatu yang tidak
biasa? Misalnya.. waktu debut MV "MAMA" kita diperkenalkan sebagai
alien dari planet Exodus yang punya kekuatan supranatural. Tapi kenyataannya
kita hanya manusia biasa yang jadi idol. Mungkin bakal menarik kalau ada member
yang benar - benar bisa menggunakan kekuatannya, seperti Baekhyun bisa kekuatan
cahaya.. atau mungkin aku bisa menyalakan api untuk barbeque-an, Suho bisa
membuat danau di belakang..oh tanpa kekuatan itu juga dia bisa membelikan kita
kolam renang beserta seluncuran dan barnya di kamarnya kalau dia mau.
Hah.. apa
yang aku pikirkan? Itu kan nggak mungkin.. aku terlalu berharap yang muluk
(kekeke).
Sudahlah,
aku juga harus cepat tidur.
"..yeol..
..Chanyeol!"
..?
Aku
membuka mata dan melihat muka Baekhyun yang tersenyum lebar beberapa centi dari
wajahku.
"Sepertinya
kau gembira sekali, Baek.. ada apa?"
'Hehe"
sambil tetap tersenyum,ia mengarahkan telapak tangannya ke atas dan aku melihat
cahaya muncul di atas telapak tangannya perlahan.
"..?!
Hah?? Aku nggak salah lihat kan?" tanyaku setengah tidak percaya sambil
menggosok - gosok mataku. Baekhyun bisa membuat cahaya muncul dari tangannya? Mungkin
ini masih di alam mimpi?
"Huh"
Baekhyun setengah kesal mengarahkan cahaya di tangannya ke mataku
"Silauuu!
Baekhyun apa yang kau lakukan??" aku langsung refleks menutup mata dengan
kedua tangan sambil berguling - guling ke sana kemari
"Nah
sekarang kau sudah percaya kan kalau kekuatanku ini sungguhan?"
"Iya..
iya oke aku percaya" kataku sambil menyipitkan mata, masih silau.
"Chan,
lihat ini" katanya sambil mengarahkan tangannya ke bawah dan memanjangkan
cahaya yang keluar dari tangannya
"Lightsaber!
hahaha"
Kami
tertawa bersama. Ternyata benar - benar seru kalau punya kekuatan seperti ini.
"Sejak
kapan kau bisa melakukannya?"
"Sejak..
kemarin? Entahlah waktu aku terbangun pagi ini tiba - tiba aku merasa bisa
melakukannya.. Oh.. jangan - jangan kau juga bisa mengeluarkan api,
Chanyeol?"
"Sayangnya
tidak" jawabku sambil mencoba merasakan siapa tahu tiba - tiba tanganku
bisa menghitamkan (menghanguskan) bed sheet tapi nyatanya tidak.
"Wah,
yang lain juga harus tahu" kataku seraya menggandeng Baekhyun ke ruang
makan "kebetulan sudah waktunya sarapan"
Semua
anggota EXO sudah berkumpul di meja makan ketika kami datang.
"Hei
semuanya dengar!"
Mereka
langsung melihat ke arahku, termasuk Kai yang mukanya seperti masih nggak rela
bangun dan Sehun yang tetap datar setiap saat.
"Ayo
Baek, lakukan" bisikku
Baekhyun
mengeluarkan cahaya dari tangannya seperti yang tadi dia lakukan dan mendadak
semua muka bantal member berubah takjub
"Wohh..
daebak" ujar Xiumin
"Hah
kok bisa..? Aku nggak ingat Baekhyun bisa mengeluarkan cahaya?" tanya Lay
bingung
"Oh
ya, Kai, aku punya sesuatu untukmu" Baekhyun kemudian mencoba menembakkan
cahayanya ke arah Kai yang kebingungan sambil menoleh kiri kanan. Semuanya
mendadak melihatnya sambil berusaha menahan tawa
"Nah
sekarang kau sama cerahnya dengan kami"
(Kai :
-_-) "Terima kasih banyak Hyung"
"Baekhyun
hebat!" kata Chen terkesima "sepertinya hanya kau yang bisa punya
kekuatan exodus asli" ia mengedarkan pandangannya ke sekitar dengan
pandangan bertanya, mungkin ada yg ingin membantahnya. Tapi semua setuju
dengannya.
===
Sepertinya
kami mulai senang memanfaatkan kekuatan yang Baekhyun punya. Misalnya saat
membantu Lay menemukan kunci kamarnya, kami minta Baekhyun untuk menerangi
setiap sudut, celah, dan kolong dorm kami. Lalu saat pencahayaan kurang
memungkinkan untuk selca dengan kamera depan, aku bisa minta tolong dia juga
(modus).
Tapi
tentu saja nggak sering - sering karena lama - lama Baekhyun merasa kesal
secara dirinya diperlakukan seperti senter berjalan.
Kami
sebenarnya tidak berniat menunjukkan kekuatan cahaya Baekhyun di luar dorm,
namun pada suatu hari terjadi kejadian yang tidak kami sangka sama sekali. Itu
terjadi saat kami melangsungkan konser Exolution di Seoul. Karena sebelumnya
Sehun dan aku sudah mendapat giliran melakukan "Sehun's time" dan
"Chanyeol's time", hari ini yang beruntung berbuat iseng di depan
shippers –ehem, maksudku- yang beruntung dapat giliran adalah Baekhyun.
"Baiklah
semuanya, sekarang waktunya Baekhyun's time!"
Semua
menjerit ketika tiba - tiba semua lampu mendadak mati dan arena menjadi gelap
gulita. Entah kenapa tiba - tiba terjadi shortcircuit di seluruh Seoul.
Semua EXO
- L ricuh. Mereka panik dan bingung karena tak dapat melihat apapun.
"Harap
tenang!" Seluruh crew mencoba menenangkan fans tapi tak berhasil
Di atas
stage yang gelap, kami berunding apa yang sebaiknya dilakukan. Kami juga
bingung dan kalut. Belum pernah sekalipun kami mengalami kejadian tak terduga
seperti ini dan tak tahu harus apa.
Suho
nampak berpikir dan tiba - tiba mendapat ide
"Baekhyun..
sepertinya kau harus menggunakan kekuatanmu"
"..Suho
hyung? Tapi kalau sampai diketahui media.."
"Kami
akan melindungimu" katanya "untuk sekarang yang bisa kita lakukan
adalah memberi rasa aman dan terang pada EXO-L. Itu tugas kita kan?"
Baekhyun
termenung dan kemudian mengangguk "Baiklah"
Seberkas
sinar meluncur ke atas dari arah stage dan memanjang ke bawah seperti spotlight.Semua
fans serempak berhenti dan melihat ke arah stage. Baekhyun menerangi dirinya
yang berada di antara kami berdelapan dan segera terdengar jerit kagum EXO-L
saat melihat penampilannya.
Tidak ada
lagi yang merasa takut dan panik. Yang ada malah semua mengira ini masih bagian
dari “Baekhyun’s Time” yang sedang berjalan.
Chen dan
D.O maju ke sebelah Baekhyun dan mulai menyanyikan "Miracles in
December" secara acapella mengiringi Baekhyun yang menembakkan cahaya
kesana sini seperti membuat langit yang bertabur bintang di atas EXO-L.
Dengan semua lightstick fans yang membentuk Silver Ocean dan langit - langit yang bercahaya,
terbentuk kombinasi perak yang berkilauan indah, harmonis di tengah kegelapan
arena
===
Hanya
dalam beberapa hari saja EXO langsung merajai semua rangking dan polling di
seluruh korea. Tentu kepopuleran yang tiba - tiba meroket itu gara - gara
"Baekhyun's time".Banyak fans mulai dari EXO - L sampai fandom lain
yang sangat mengapresiasi dan memuji habis - habisan penampilan yang sangat
indah dan dramatis itu.
"Benar
- benar romantis sekali!"
"Baekhyunee
keren sekali!"
"Kalau
itu special effect, aku tidak akan percaya! Gemerlap cahayanya benar - benar
terlihat nyata!"
"Uwaa
ide membuat arena berkilauan itu sangat inspiratif!"
Kabar
tentang hal itu cepat sekali menyebar di antara netizen. Banyak yang menanyakan
kapan kami akan konser lagi atau melakukan hal yang sama di show. Surat
penggemar untuk Baekhyun juga bertambah 1000% (aku serius) sampai dia mungkin
butuh satu kamar lagi di dorm khusus surat - suratnya. Saking banyaknya
permintaan dari fans, akhirnya kami menambah Special Performance khusus
Baekhyun untuk konser berikutnya. Ia akan menghias arena dengan gemerlap
cahayanya diiringi lagu "Sing For You"
Bahkan
jujur saja sepertinya duo maknae merasa sedikit sebal dengan special
performance Baekhyun.
Padahal
dia sendiri sudah lumayan menonjol dengan posisinya sebagai main vocalist.
Setidaknya duo maknae line juga ingin dipuja fans dengan dance basah - basahan
mereka di special performance "Baby Don't Cry".
Mungkin
karena itu belakangan mereka paling semangat kalau membawakan lagu
"Unfair" (keke)
Baekhyun
makin banyak mendapat banyak tawaran kerja melebihi kami semua. Jadi role
model, actor utama, dan lain - lain. Awalnya mungkin tidak apa - apa. Namun
jumlah tawaran itu melonjak sangat tinggi sehingga ia hampir tidak punya waktu
untuk istirahat bahkan saat weekend. Padahal hari - hari itu kami gunakan untuk
santai bersama.
Aku baru
sadar inikah yang dia khawatirkan saat diminta Suho hyung menggunakan
kekuatannya...
Sering
dia pulang dorm sangat malam dan langsung jatuh ke tempat tidur dengan posisi
muka dihempaskan langsung ke bantal saking lelahnya. Seperti sekarang ini..
"Baekhyun-ah,
kau harus ganti baju" kataku.
"..
mm"
"Paling
tidak kau harus hadap atas biar bisa bernapas" kataku sambil membalikkan tubuh
kecilnya. Eh.. dia terasa lebih ringan.. pasti akhir - akhir ini dia memaksakan
diri dan overwork sampai jadi sekurus ini..
"Chanyeollie"
katanya membuyarkan pikiranku "...aku capek"
"..."
Aku sendiri tidak tega melihatnya. Aku tahu dia pasti sangat lelah sekali.
Mungkin dia masih punya banyak hal yang ingin dia katakan padaku tapi tak ingin
menambah bebanku, karena bagaimanapun dia lebih tua dariku. Di luar sana,
di hadapan para member pasti dia juga berusaha untuk tetap ceria karena dia
sadar dia adalah mood maker EXO. Apa yang akan terjadi kalau dia tidak menutupi
kelelahannya dan membuat EXO ceria? Pasti tidak ada yang tahu apa yang sedang
dirasakannya.
SM lagi -
lagi terlalu berlebihan menerima tawaran pekerjaan untuknya. Aku tidak
menyalahkan manager kami. Pasti dia sendiri sudah berusaha menolak memperpadat
jadwal Baekhyun.. tapi...
Tiba -
tiba terlintas memori saat melihat Kris, Luhan, dan Tao meninggalkan kami satu
per satu. Jika begini terus bukan tidak mungkin Baek akan pergi dalam waktu
singkat.
Seperti
mereka...
Aku
menarik tangan Baekhyun ke wajahku dan menggenggamnya erat.
"Ini
demi EXO-L. Kumohon bersabarlah, aku akan melindungimu. Mereka telah kehilangan
banyak member yang berarti bagi mereka. Terutama bagi EXO sendiri. Kita sudah
banyak kehilangan member yang telah bersama - sama berjuang dan mendukung satu
- sama lain selama empat tahun ini. Kami tak ingin kehilanganmu juga,
Baek"
Bohong. Yang
ingin kukatakan sebenarnya hanya "Jangan tinggalkan aku"
Suaraku
terdengar begitu pilu sekaligus parau.. bukan suaraku yang berat tapi ceria
seperti biasanya.
Baek
melihat padaku kemudian melihat ke atas, lalu menutupi matanya dengan tangan
satunya.
"Aku
punya kekuatan bukan untuk jadi seperti ini.." katanya sambil setengah
berbisik.
===
Sejak
hari itu aku selalu berusaha membuat manager mengurangi jadwal Baekhyun
terutama yang akan berlangsung sampai larut malam. Namun aku tak pernah bisa
membuat kesibukan Baekhyun berkurang. Hari – hari yang sama terus berjalan, dan
hari ini adalah puncak dari segalanya. Setelah sekian lama hampir tidak bertemu
Baekhyun kecuali pada saat mau tidur dan bangun tidur, malam ini aku sadar ia
telah mencapai batasnya. Setelah masuk dorm dan menyapa semua member dengan
ceria –yang aku tahu itu adalah actingnya yang telah dipoles sedemikian rupa –
dia langsung menuju ke kamar.
“Baekhyun,
kau nggak ikut makan malam bersama?” tanya D.O
“Oh, tadi
selesai shooting aku sudah dijamu di restaurant bersama crew dan sponsor. Kebetulan
hari ini drama yang kubintangi sudah selesai jadi kami makan besar untuk acara
penutupan” Baekhyun menjawab sambil tersenyum.
“Wuahh
drama yang kau tokoh utamanya kan? Selamat ya, sudah selesai. Berarti mulai
besok kau sudah bisa sedikit santai kan? Besok mungkin kita cuma latihan koreo
sebentar” kata Suho. Terasa sekali dia mengkhawatirkan member kami satu ini.
“Haha, ne
hyung. Besok mungkin hanya shooting sebentar untuk iklan eyeliner” katanya.
Tidak terlihat seperti berbohong, tapi sebelum ia menjawab Suho, ekspresinya
agak berubah kelam sedikit, lalu kembali ceria lagi. Actingnya benar – benar
sudah sampai pada tahap dimana dia bisa menipu bahkan EXO yang sudah
dianggapnya seperti keluarganya sendiri. Tapi ia tak dapat membohongiku yang
mengenalnya lebih dekat dari semua
member disini.
Segera
kususul Baekhyun setelah aku selesai makan. Pintu kamar langsung kututup dan
kukunci. Aku terkejut ketika melihat Baekhyun sedang mengemasi barangnya sambil
menangis.
Jangan
bilang..
“Apa yang
kaulakukan??”
Ia
melihat padaku sambil masih menangis lalu kembali memasukkan barang – barangnya.
“..lari”
“Ap-“
“Aku akan
lari dan meninggalkan tempat ini! Aku sudah tidak kuat, Chanyeol!”. Tangisnya
pecah seketika. Ia menutupi wajahnya dengan kemeja yang baru dia lipat sambil
menangis sesenggukan.
Dia akan
pergi.
Baekhyun
akan meninggalkan aku.
“Kenapa?!
Apa kau ingin menyusul tiga member yang sudah pergi itu??”
Aku tidak
tahu aku sedang bicara apa. Aku tidak tahu kenapa aku bisa sekesal dan sesedih
ini.. Emosiku meluap tak dapat dihentikan.
“Jangan
buat kita malu! Kita selalu berkata We are One, We are EXO. EXO saranghaja. Apa
arti semua itu jika member kita terus pergi satu per satu?! Kita akan mengulang
kejadian yang membuat semua fans sakit hati. Apa itu yang kau inginkan??”
Aku
menunggu jawabannya sambil melihatnya menangis makin menjadi – jadi. Tidak,
bukan ini yang ingin aku katakan.. bukan ini..
“Jawab
Byun Baek Hyun! Jika memang ini keinginanmu-“
Aku
terhenti. Siapa yang menyebabkan semua ini terjadi? Siapa yang berharap ada
member yang bisa punya kekuatan hanya karena ia bosan? Siapa.. yang membuat
temannya yang sangat dia sayangi, yang selalu ceria dan menjadi mood maker,
sampai menangis dan berkata ia ingin pergi?
Itu aku.
Park Chan Yeol. Akulah penyebab semua ini
Aku
langsung berlari mendekati Baekhyun dan memeluknya sangat erat.
“Chan-“
Tubuh
yang sekecil ini. Jiwa yang selelah ini. Air matanya yang mengalir membasahi
bahuku. Setelah melihat semua ini aku masih bisa memarahinya hanya karena aku
takut kehilangan dia?
Aku berdiri dan menuju ke kamar mandi untuk
mengambil barang - barang Baekhyun yang ada disana. Ia masih bengong melihatku
yang tiba - tiba membawa semua barangnya dari kamar mandi."Chanyeollie?"
"Maaf tadi aku membentakmu" aku berlutut di sebelahnya dan mulai memasukkan barangnya satu per satu. "Maaf aku selalu egois. Aku tetap nggak membiarkanmu pergi meski kau tertekan sampai seperti itu. Kau boleh membenciku"
"Chan.. bukan begitu..bukan salahmu..." katanya mulai menangis lagi.Kuhentikan pekerjaanku dan menatap lurus padanya
"Sudahlah jangan menangis.." aku merengkuh kepalanya dan meletakkannya di bahuku "bagaimanapun juga kau bebas menentukan nasibmu sendiri. Mungkin ini yang terbaik, pasti semua akan mengerti. Kami takkan menahanmu, Baekhyun-ah"
"...SM bilang aku akan memenuhi waktu sisa kontrakku dengan menjadi subjek penelitian pemerintah Korea" katanya tersendat - sendat
Jantungku seakan berhenti.
"Apa maksudmu??"
"Katanya tim peneliti Korea tertarik pada kekuatanku yang disebut - sebut sebagai 'awal peradaban'. Konon mereka percaya kehidupan bermula karena adanya secercah cahaya dan ingin menyelidiki kemampuanku menciptakan cahaya dari kehampaan. Aku benar - benar tidak ingin tahu.. tapi katanya pemerintah telah membayar sangat mahal untuk mendapat ijin penelitian dan SM telah menandatangani kontraknya tanpa menanyakannya padaku.." tangan Baekhyun mencengkram lengan bajuku sambil gemetaran
"Itu gila!" seruku “yang seperti itu.. mana mungkin-“
"Tidak ada yang percaya karena operasi seperti itu memang tertutup dari publik. Besok mereka akan memindahkanku dari dorm ke lab mereka. Lab itu sangat jauh dari permukaan bumi karena sangat dirahasiakan..
Chanyeol, aku takut. Mungkin aku takkan pernah bisa melihat kau dan yang lainnya lagi”
"Baekhyun" ujarku "kau harus pergi dari sini sekarang, sebelum mereka membawamu"
"Tapi .. ke mana? Tidak ada tempat di Korea yang aman untukku"
"Ke China"
"Ke tempat Kris, Tao, atau Luhan..?"
"Justru kau sama sekali tidak boleh kesana! Begitu kau menghilang, yang akan diselidiki pertama adalah member EXO, tak terkecuali mereka!"
Baekhyun hanya terdiam
"Pergilah ke apartemen Yuan Shan Shan lalu sewa kamar di apartemen itu. Ia akan membantumu. Sementara hanya itu yang bisa kupikirkan. Ini alamatnya" kataku sambil mengirimkan chat berisi alamat ke line Baekhyun.
"Kenapa kau bisa mendapatkannya?" tanyanya penuh selidik
"Jangan berprasangka buruk. Selesai shooting 'So I Married the Anti Fan' lalu, ia hanya ingin mengundang beberapa teman aktor dan aktris yang dekat dengannya. Tapi kita tak usah mempermasalahkan itu sekarang. Aku akan menghubunginya dan bilang kau akan kesana".
".. terima kasih banyak.. Chanyeol" Baekhyun berkata lirih sambil berusaha tersenyum
"Tak masalah..” aku terdiam sebentar, lalu berbisik “sebenarnya itu salahku"
"Eh?"
"Ah.. sudahlah" kataku mengalihkan pembicaraan "kita harus memberi tahu yang lainnya. Ayo"
Kami keluar membangunkan para member satu per satu dan mengumpulkan mereka di ruang tengah. Awalnya mereka tak mau bangun tapi setelah melihat raut wajah kami yang serius, semua langsung bangun dan bergabung dengan kami.
Setelah menceritakan semua yang kami alami selama ini, mereka langsung tersentak dan memeluk Baekhyun. Siapa sangka di balik hari - hari berisik yang seperti biasa ada kejadian menyedihkan seperti ini.
"Kali ini SM sudah benar - benar keterlaluan" Sehun mendecak kesal
"Maafkan kami karena tidak menyadarinya" kata D.O
"Aku akan memesankan tiket ke China malam ini juga" kata Suho sambil mengakses situs airline untuk booking "akan kupanggil pegawaiku untuk membawakan Baekhyun passport palsu dan mengantar kalian sampai bandara"
Semua melihat kagum ke arah Suho. Benar - benar leader (orangkaya) dan hyung yang bisa diandalkan.
"Chanyeol, tolong antar Baekhyun sampai dia boarding" tambah Xiumin "cukup kau saja yang mengantarnya supaya tidak mencolok"
"Arasseo Hyung"
Setelah
semua beres, aku memakaikan topi hitam pada Baekhyun dan membawa kopernya. Kami
masuk ke mobil Suho dan berangkat ke Incheon Airport. Saat itu sudah sangat
larut. Hampir tak ada orang di sepanjang jalan dan memang itu yang kami
harapkan. Setelah sampai, kami mencari jalan yang tak terlalu mencolok dan
mencoba bersikap wajar. Tiba – tiba aku merasa ada yang menusuk tengkukku dan
aku spontan terjatuh
“??!”
Ini..
jarum bius!
Gawat! Mereka sudah menemukan kita! Sejak kapan..? Sejak kita keluar dari dorm??
Gawat! Mereka sudah menemukan kita! Sejak kapan..? Sejak kita keluar dari dorm??
Empat
orang berseragam hitam lengkap datang dan segera membawa Baekhyun meninggalkanku
“Chanyeol!!”
Baekhyun meronta sekuat tenaga namun tak berhasil.
“Ba..ek..hyun”
aku berusaha untuk tetap sadar dan mengejarnya tapi kesadaranku makin
menghilang.
Suara Baekhyun hanya terdengar sayup – sayup.
Suara Baekhyun hanya terdengar sayup – sayup.
Saat
pandanganku mulai menggelap, tiba – tiba terbayang semua yang akan menimpa
Baekhyun. Eksperimen yang entah bagaimana, terkunci di ruangan serba putih dengan
bau bahan kimia jauh di bawah tanah.
Sendirian
Aku tidak
mau itu terjadi! Aku harus sadar dan segera menolongnya!
“Baekhyunnn!!”
===
Aku
membelalakkan mataku lebar – lebar sambil terengah – engah. Pandanganku
langsung menemui teman sekamarku yang melihatku dengan sangat khawatir.
“Chanyeol?
Ada apa? Kau bermimpi buruk?” tanyanya panik
Baekhyun..dia
disini? Apa.. jadi tadi itu mimpi ya?
Aku
langsung memeluknya erat dan tanpa kusadari air mataku mulai mengalir
“Ya..
hanya mimpi yang sangat buruk” kataku benar – benar lega lalu tertawa. "Hei Baekhyun, kau bisa mengeluarkan cahaya seperti di MV MAMA?"
Ia menatapku seakan tadi malam kepalaku terbentur sesuatu "Kau bicara apa? Tentu saja nggak bisa, Chanyeol" katanya "atau jangan - jangan pertanyanmu ini ada hubungannya dengan mimpimu?"
“Akan kuceritakan padamu nanti. Ayo, sekarang kita sarapan dulu” aku menggandeng tangannya keluar kamar. Baekhyun mengikutiku dengan perasaan penuh tanya.
Ia menatapku seakan tadi malam kepalaku terbentur sesuatu "Kau bicara apa? Tentu saja nggak bisa, Chanyeol" katanya "atau jangan - jangan pertanyanmu ini ada hubungannya dengan mimpimu?"
“Akan kuceritakan padamu nanti. Ayo, sekarang kita sarapan dulu” aku menggandeng tangannya keluar kamar. Baekhyun mengikutiku dengan perasaan penuh tanya.
Mungkin, justru hari – hari damai dan berisik inilah
yang kuinginkan
Hari –
hari yang seperti biasanya.
Ya, ini sudah lebih dari cukup.
-end-
No comments:
Post a Comment