== Welcome ==

This blog 's nothing but the author's thoughts and private life, composed into text.

WARNING

contains harsh words sometimes

Hi ^^

Please read the warning before proceed

This blog Contains:


35% Life rant
60% Fangirling
5% Getting upset and swearing

Well.. Life goes up and down, doesn't it? So be careful while reading the posts!

Thursday, November 6, 2014

What is important

Haha hai bloggie udah lama gak update maka saya sadar malam ini saya harus memasokan tangan demi mengguratkan serpihan kenangan agar tetap dapat dikenang di masa depan //dilempar jemuran tetangga.
Oke lupain sok2an galau di atas, move on to the topic.

Dulu aku ini nggak punya teman. Aku kesulitan banget apalagi kalau harus disuruh cari kelompok, aku capek dan bakal putus asa banget karena nggak ada yang mau kelompokan sama aku, nggak tau kenapa (tapi itu mungkin karena pas aku masuk kelas itu semuanya udah punya kelompok, yah well). Sampe akhirnya Tuhan ngetemuin aku sama Yo dan Neko dan kita temenan baik, jadi sahabat super akrab. Meskipun keberadaan kami cuman kecil bangeeet pengaruhnya di kelas, tapi aku tetap senang karena hari2 bisa kulalui asal ada teman dekat ><.

Sejak saat itu aku nggak mau lagi nggak punya teman. Sedih rasanya. Setiap naik kelas aku akan selalu berusaha supaya aku punya teman. Aku pun berhasil ngedapetin teman2 di awal2 kelas. Tapi sampe disitu masalah baru datang. Nilai. Masalah ini ternyata lebih berat dan sangat ngeganggu banget karena kalau misalnya remidi (apalagi nilai2 remidiku biasanya nyaris2 tuntas, kan gimana gitu) aku bakal gak bisa tidur semalaman, terus kepikran gimana bisa 'dongkrak' nilaiku, sampe akhirnya tetap dan terus dihantui sampe nerima rapor. Pernah nilaiku ketika ambil jurusan IPA jeblok habis2an (dari yang aman2 biasa sampe terancam gak naik kelas katanya). Aku nangis habis. Aku bener2 udah mikir macem2 mulai dari tusuk diri pake bolpen, iris tangan pake cutter, tabrakin diri pas pulang pake motor, cari tali buat gantung diri. Bukan apa2 tapi ketika dihadapkan masalah kayak gini.. berat banget rasanya. (meski bukan hanya aku yang keteteran karena guru tiap mata pelajaran IPA ada dua).

Lulus dari SMA aku berupaya supaya nilaiku tetap bagus. Apapun nggak sebanding kalo dibandingkan nilai. Fokusku hanya nilai. Karena kalo nilai ada yang kurang, hidupku bakal terganggu sampai nilai itu terlunasi, dan itu kayak dikejar2 mimpi buruk. Aku tetap meneruskan kebiasaanku mencari teman2 supaya aku nggak kesepian, sendirian dan nggak ada kelompok kalau bikin tugas. Tuhan lagi2 mempertemukan aku dengan teman2 di kampus yang super baik2 dan cocok denganku.

Hah tapi pada dasarnya aku ini nggak pernah puas, aku sering ninggalin mereka karena aku pingin cepet pulang atau karena aku pingin cari teman dan bergaul dengan kelompok lain. Mungkin aku bisa dibilang nggak setia, tapi aku nggak sadar. Sampai suatu ketika aku sadar aku nggak punya ruang di kelompok ini lagi (perasaanku, sebenernya buat mereka ya biasa aja). Aku nggak bisa dengan bebas menembus tembok mereka dan mereka juga jarang membukakan tembok itu buatku. Hari hari terus berjalan dan aku masih menempel di kelompok ini tanpa tujuan, dengan keyakinan nggak akan ada masalah selama nilaiku bagus disini.

Tapi kemudian aku sadar lagi. Nilai, atau sekedar dikelilingi teman, punya itu semuapun kalau nggak tepat... kamu masih akan merasa kesepian. Kamu nggak bisa dapetin kedeketan dengan temanmu hanya karena kamu bisa lebih dari mereka, kamu rajin ngerjain tugas kelompok atau karena kamu sering kasih mereka makanan. Kalau nggak dekat dengan mereka, meski statusmu adalah anggota kelompok itu... kamu akan merasa kesepian. Sekarang aku tau kita juga butuh EQ, jauh lebih butuh daripada IQ. Dan sekarang, meski beberapa kali terpikir untuk pindah grup baru, kurasa grup ini emang udah disediakan Tuhan buatku. Aku nggak akan keluar, aku bakal terus mencoba supaya bisa masuk ke tembok itu, meski mungkin akan susah.

No comments:

Post a Comment